blog

Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Keluarga

Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Keluarga

Kelebihan dan kekurangan bisnis keluarga akan bergantung kepada bagaimana komunikasi dan kepercayaan antar generasi dalam menjalankan perusahaan turun-temurun.

Bukanlah hal yang mudah untuk melanjutkan bisnis ini ketika komitmen generasi penerus tidaklah kuat sehingga terdapat kelemahan bisnis keluarga yang perlu Anda antisipasi sejak awal.

Berikut penjelasan mengenai kelemahan dan keuntungan bisnis keluarga.

Definisi Bisnis Turun-temurun

Bisnis turun-temurun atau bisnis keluarga adalah bisnis yang kepemilikan dan manajemen perusahaannya dipengaruhi oleh anggota keluarga pemilik modal (Holland & Oliver, 1992).

Bisnis ini berkembang mulai dari skala kecil hingga skala besar. Contoh skala kecil misalkan Soto Sedap Boyolali H. Widodo, Sate Maranggi Hj. Yetty, dll.

Sementara untuk skala makro, contohnya adalah Sampoerna, Djarum, Bakrie Group, dan masih banyak lagi. 

Perusahaan-perusahaan di atas adalah contoh bisnis keluarga yang sukses. Namun banyak juga bisnis keluarga yang telah gugur karena sulitnya mengikuti perkembangan zaman.  

Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Keluarga

Anda perlu memahami potensi kelebihan dan kekurangan bisnis keluarga ketika menjalankan usaha ini. Berikut potensi kelemahan dan keuntungan bisnis turun-temurun ini.

Kelebihan

  1. Keputusan perusahaan diputuskan secara kekeluargaan

Pengambilan keputusan dapat berlangsung secara cepat dan lebih efektif karena kecenderungan keputusan berdasarkan suara mayoritas di keluarga.

  1. Kepemimpinan yang efektif

Persiapan transisi kepemimpinan telah pimpinan lakukan dari jauh-jauh hari. Orang tua telah mempersiapkan sejak dini bahwa suatu saat perusahaan miliknya akan dipimpin oleh keturunannya sendiri.

  1. Punya tujuan yang jelas ke depan

Membangun bisnis keluarga berarti menyiapkan tujuan dari waktu ke waktu sehingga mempunyai target yang jelas dalam membangun perusahaan secara jangka panjang.

Kelemahan

  1. Kecemburuan sosial antar anggota keluarga

Ketika sebuah keputusan yang pimpinan ambil tidak mempertimbangkan anggota keluarga yang lain, bisa saja memunculkan kecemburuan yang berujung kepada konflik kepentingan di posisi pemegang saham.

  1. Penunjukan jabatan tidak sesuai kompetensi

Penunjukan unit leader atau posisi pimpinan bisa saja tidak sesuai dengan kemampuan atau kompetensi mereka. Inilah sebabnya mungkin saja pengelolaan perusahaan jadi tidak tepat.

  1. Berpotensi terjadi conflict of interest

Kepentingan antar anggota keluarga yang berbeda dapat menjadi conflict of interest ketika tidak ada rasa keadilan di dalam perusahaan.

  1. Sulit memberikan kesempatan kepada orang lain

Pemimpin perusahaan akan sulit memberikan orang lain kesempatan selain kepada sesama keluarga pemilik modal sehingga berpotensi memunculkan distrust issue.

Itulah penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan bisnis keluarga. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Anda perlu memahami lebih lanjut dengan belajar dari para expert di bidang bisnis keluarga ini. 

Di ESQ Business School, Anda akan mendapatkan pengalaman tersebut sehingga tidak lagi bingung dalam menjalankan bisnis turun-temurun keluarga.

Leave a Reply