news

Mahasiswa ESQ Business School Dijuluki Sebagai “Aset Bangsa” oleh Korwil FKA ESQ Amerika Serikat

By January 19, 2023May 23rd, 2023No Comments

Mohamad Al-Arief menempuh perjalanan yang panjang (kurang lebih 26 jam) dari Amerika Serikat ke Indonesia untuk mengisi kuliah umum kepada seluruh sivitas ESQ Business School

ESQ Business School mengundang Mohamad Al-Arief, SE, SH, MSi, MA. (Head of External and Corporate Relations, Global Infrastructure Practice Group, The World Bank) untuk mengisi kuliah umum dalam sesi Motivational Talk kepada seluruh Sivitas ESQ Business School.

Agenda yang mengusung tema “Tantangan Kompetisi Global bagi Gen Z” tersebut berlangsung pada hari Jumat tanggal 6 Januari 2023 di Auditorium ESQ Business School Lantai 18 Menara 165, Jakarta.

“Tak bisa dipungkiri, bahwa kita semua sedang menghadapi yang namanya Era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Oleh karenanya, saya akan bagikan pengalaman selama 20 tahun ini kepada kalian selaku Generasi Zelenials agar siap menghadapi berbagai tantangan,” kata Arief.

Pria yang pernah berkiprah sebagai Presiden Indonesia Diaspora Network (IDN) Global itu menghimbau kepada para mahasiswa ESQ Business School bahwa dibutuhkan tekad yang kuat untuk hadapi tantangan dan meraih kesuksesan demi terwujudnya Indonesia Emas 2045/2050.

“Kesuksesan itu tergantung dari setiap individunya. Jika individunya sukses lalu digabungkan dengan orang sukses lainnya, maka negara juga akan sukses. Bagaimana caranya? Anda membutuhkan konsistensi dalam segala hal. Dalam artian, api yang menjadi semangat Anda itu harus konsisten pembakarannya.”

Lebih lanjut, “Anda juga harus menjadi orang orang yang Growth Mindset atau pikiran yang membuat diri Anda selalu ingin berkembang potensinya. Serta berinovasi menjadi figur figur yang bertransformasi lebih baik.”

Untuk melengkapi paparannya, Arief menayangkan sebuah slide atau gambar berbentuk digital (memakai power point yang ditayangkan lewat infocus). Gambar tersebut ditunjukkan kepada para mahasiswa ESQ Business School. Dalam gambar tersebut tertera tulisan GROWTH Model.

Kepanjangan dari GROWTH adalah Goal, Reality, Options, Will, Tactics, Habits.

“Inti dari GROWTH Model ini adalah, kalian harus tahu apa tujuan hidup kalian (Goal). Lalu pikirkan juga apa realita Anda saat ini yang berkaitan dengan tujuan hidup Anda (Reality). Kemudian, Anda harus tentukan cara atau pilihan yang diambil agar tujuan itu tercapai (Options).”

Arief melanjutkan, “Namun sebelumnya, Anda harus tahu alasan atau motivasinya mengapa Anda tertarik dengan tujuan hidup yang dipilih (Will). Setelah itu, Anda bisa rancang strategi atau taktik untuk mewujudkannya (Tactics). Jadikan semua itu kebiasaan yang baik untuk  keseharian Anda, serta pertahankan kebiasaan tersebut (Habits).”

“Mengapa ini penting? Karena hampir setiap orang sukses dimulai dengan dua keyakinan yaitu bagi mereka yang merasa bahwa masa depan bisa lebih baik dari masa sekarang. Serta bagi mereka yang memiliki power atau kekuatan untuk bisa meraih atau mewujudkan kesuksesan tersebut,” jelas Arief sembari tersenyum.

Di sela sela sesi, Arief melontarkan beberapa pertanyaan kepada para mahasiswa. Tak lupa, Arief juga memberikan apreasiasi berupa hadiah yang dibawanya dari Amerika Serikat.

“Ada satu pertanyaan untuk kalian, kira kira apa yang ingin teman teman lihat dari Indonesia di masa depan, katakanlah di tahun 2045 saat 100 tahun Indonesia merdeka.”

Salah satu mahasiswa asal Bekasi menjawab dengan yakin, “Saya ingin melihat Indonesia di tahun 2045 tidak ada lagi orang orang yang bermukim di bawah jembatan.  Tidak ada lagi kemiskinan. Semuanya sejahtera.”

“Jawaban yang bagus. Lalu bagaimana cara merealisasikan hal tersebut? Yaitu dengan memberikan pendidikan kepada rakyat yang kurang mampu, membuat lapangan pekerjaan yang banyak sehingga ekonomi Indonesia harapannya bisa Growth, sukses bersama sama,” tutur Arief.

Bagi Arief, yang berpengalaman di National Democratic Institute for International Affairs (NDI) (sebuah think tank berbasis di Washington DC) itu mengatakan bahwa kesuksesan juga bisa diraih dengan cara berkolaborasi.

“Saya berharap, melalui uluran tangan bapak ibu dosen ESQ Business School ini bisa melahirkan generasi emas untuk membangun Peradaban Indonesia Emas 2045. Dengan bekal ilmu yang sudah diberikan oleh Pak Ary Ginanjar Agustian selaku Founder ESQ Business School (ESQ Group).”

Pria lulusan Universitas Indonesia itu menilai dari kacamatanya, terlihat semangat juang yang tinggi dari mahasiswa ESQ Business School untuk meraih berbagai prestasi. Arief melihat dari ke-aktifan mereka saat mengikuti sesi kuliah umumnya. Arief juga menilai bahwa mereka berkontribusi tak hanya untuk diri sendiri namun untuk masyarakat dan negeri Pertiwi.

“Saya yakin mereka bisa menjadi Aset Bangsa yang luar biasa bagi Indonesia. Karena saya melihat, bahwa mereka tak hanya sekedar berkompetisi namun untuk berkolaborasi. Jadi, ketika salah satu di antara mereka telah sukses, maka ia akan merangkul yang lainnya juga untuk menuju kesuksesan.”

Di penghujung acara, Ary Ginanjar yang turut menyimak kuliah umum dari Korwil Forum Komunikasi Alumni (FKA) ESQ Amerika Serikat itu memberikan apresiasi berupa piagam penghargaan. Begitu pun sebaliknya. Mereka mengabadikan moment tersebut dengan foto bersama.

“Terima kasiiiih Pak Arief, Paparan dan kuliah umumnya sangat bernas dan daging semua. Sangat bermanfaat dan mahasiswa suka,” ungkap Ary dengan sumringah.

Arief pun membalas ucapan terimakasih dari gurundanya tersebut, “Terima kasih Pak Ary dan segenap pimpinan/staf pengajar di ESQ Business School. Senang sekali bisa berinteraksi dengan para mahasiswa generasi emas. Mereka sangat aktif diskusinya dan semangat juangnya luar biasa untuk masyarakat, bangsa dan ummat. Pertanyaan dari para mahasiswa sangat berkualitas. Saya yakin ESQ Business School bisa menjadi mesin cetak future leaders, in the private sector and beyond.”

Leave a Reply