blog

Family Business Talk! Rahasia Presiden Komunitas Pengusaha Tangan di Atas (TDA) Ciptakan Semangat Bisnis Berkelanjutan

By March 8, 2024No Comments

Menghadapi tantangan di dunia bisnis untuk seorang CEO atau penerus bisnis diperlukan keahlian khusus, terlebih dunia saat ini sudah memasuki era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity).

Tentu perlu ada dorongan bagi seorang founder memberikan influence atau pengaruh untuk membuat generasi selanjutnya tetap menjaga dan melanjutkan spirit perjuangan dari bisnis yang dibangunnya.

Pada tanggal 20 Februari 2024, ESQ Business School program Second Generation mengadakan pertemuan via online mengupas tentang bagaimana sharing dari Presiden Komunitas Pengusaha Tangan Di Atas (TDA) yakni Eko Desriyanto meraih ilmu dan menciptakan semangat untuk menjadikan bisnis berkelanjutan dalam tema Founder Influence and Leadership in Family Business.

Sekilas tentang TDA, merupakan komunitas bisnis rumah belajar yang nyaman bagi para anggotanya dengan visi menjadi komunitas pengusaha terkemuka yang memiliki kontribusi positif bagi peradaban yang menjunjung nilai silaturahim, integritas, pemikiran terbuka, orientasi pada tindakan, dan keseimbangan dalam hidup.

Kini, TDA sudah mencapai lebih dari 42.000 member di 5 negara, 140 lebih daerah, dan juga telah mengarungi 18 tahun perjalanan.

Tentu, 18 tahun bukan perjalanan yang mudah. Banyak rintangan dan juga tantangan yang perlu dihadapi setelah adanya tawa dan bahagia.

Upaya menjadi komunitas pengusaha satu-satunya yang saling memberdayakan dan terus menerus mengeksplorasi sumber daya bisnis berbasis teknologi bukan hanya mempertahankan bisnis, namun manusia di dalamnya untuk senantiasa berada dalam satu visi misi yang sama dengan perusahaan.

“Kalau teman-teman pebisnis mengatakan tantangannya adalah market, supply chain, distribution channel, dan lainnya. Tapi buat saya, tantangannya leadership owner yang justru seringkali sangat menentukan. Bukan tentang bisnis proses, bukan hanya tentang model bisnis atau bidang bisnisnya, tapi siapa yang berbisnis, dan mengelola leadership di bisnisnya untuk menentukan bisa growth atau tidak.” Eko menyampaikan.

Pada sesi ini, Eko menyampaikan bagaimana family business belajar dari TDA mengenai founder meninggalkan pengaruh dan gaya leadership untuk next generation, yang bisa diambil study casenya dan disesuaikan dengan bisnis para peserta masing-masing.

Komunitas Pengusaha TDA sudah berhasil selama 18 tahun menumbuhkembangkan kewirausahaan, sudah ada 43.064 member di seluruh Indonesia dari 105 daerah dan 29 wilayah. “Dari mulai 11 orang, sekarang sudah punya 43.000 lebih registered member seluruh Indonesia.”

Bagi Eko sebagai leader TDA, tentu ada pengaruh nilai dan kepemimpinan founder, “Menariknya di TDA, presiden itu adalah pemimpin para pelayanan. Tokoh sentral dalam TDA diminimkan, sehingga punya kesempatan dan ruang orang-orang membuat keputusan dan kebijakan untuk menjalankannya.” 

Karena, bagi TDA yang selaras dengan family business, memberikan kesempatan membuka keputusan untuk banyak orang membuat semua dapat bertumbuh. Tidak hanya pimpinan atas, namun sistem demokrasi ini bisa membuat setiap level bisa membuat keputusan dan bertumbuh. 

Ada tiga strategi next level yang diterapkan dalam TDA, Eko menjelaskan bahwasannya ada edukasi terhadap para member, para pegawai, dan juga publik. Bagi member ada foundation, growth, dan corporate, bagaimana meningkatkan aset dan kekayaan dari para member sehingga bisa mencapai membuat aset dan kekayaan mencapai eksponensial growth.

Sedangkan dari para pegawai, ada edukasi bagi operator, supervisor, manager, dan top manager. “Setiap orang yang bekerja dengan kita mesti tumbuh secara personal, profesional, emosional, dan tumbuh secara finansial dengan edukasi bagi para pegawai.”

“Kita juga ingin kontribusi sebagai para pengusaha dirasakan lebih luas untuk publik, TDA akan mendirikan Universitas Bisnis Terapan TDA. Tahun ini sudah mulai digarap pendiriannya, mudah-mudahan sebelum berakhir 8.0 sudah bisa terwujud.” Tambah Eko.

Pengaruh nilai dan leadership di TDA untuk Idea Indonesia menjadi percontohan nasional, sampai dengan menjadi satu satunya pelatihan vokasi nonformal yang listing di bursa efek, karena pengaruh value dan leadership style bagi Presiden TDA tersebut.

“Semua bisnis yang ingin tumbuh luar biasa, mestinya memberi ruang yang cukup bagi semua level untuk membuat keputusan yang sesuai dengan bidangnya, scope bekerjanya, dan tumbuh bersama.” Tutup Eko dengan paparannya yang disampaikan pada sesi webinar Family Business Talk tentang Founder Influence and Leadership in Family Business.

Leave a Reply