Rabu, 30 Agustus 2023, Brigjen TNI Judi Paragina Firdaus, M.Sc. Staf Khusus KASAD (PPSA XXIV LEMHANNAS RI) berkesempatan memberikan pengarahan terkait Bela Negara kepada mahasiswa baru ESQ Business School di Lantai 18, Menara 165, Jakarta.
Pada kesempatan awal, beliau menyapa mahasiswa dan mengingatkan pentingnya bela negara.
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
Melakukan bela negara berarti sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya,” jelas Judi Paragina Firdaus.
Menurutnya, Kesadaran bela negara itu hakikatnya bersedia berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Dengan melaksanakan kewajiban bela bangsa, menjadi bukti dan proses bagi seluruh warga negara untuk menunjukkan kesediaan mereka dalam berbakti pada nusa dan bangsa.
Selanjutnya Beliau menyampaikan bahwa dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, secara sederhana dapat dirumuskan menjadi ASTA GATRA. “Astagatra”, terdiri “Trigatra” dan “Pancagatra”.
Trigatra adalah aspek alamiah terdiri atas wilayah/geografi, penduduk/demografi, dan sumber daya alam. Pancagatra adalah aspek sosial terdiri atas IPOLEKSOSBUDHANKAM. Astagatra dilakukan dengan memperkuat ketahanan nasional dan dilanjutkan dengan pembinaan bela negara.
“Dalam pembinaan bela negara, terdapat enam konsepsi bela negara meliputi: cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia kepada Pancasila sebagai Ideologi negara, mempunyai kemampuan awal bela negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta mempunyai semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur,” sambungnya.
Di akhir sesi, Brigjen TNI Judi Paragina Firdaus yang ditemani oleh Coach Iman G. Herdimansyah (trainer lisensi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian) menyampaikan peranan mahasiswa dalam bela negara. Terlebih Perkembangan teknologi yang semakin pesat berpengaruh pada upaya bela negara juga harus menyesuaikan dengan zaman yang ada.
“Bela negara tak selalu dengan mengangkat senjata. Menggunakan media sosial dengan baik dan bijak dengan tidak menyebarkan berita hoaks juga merupakan upaya bela negara di era milenial.
Generasi millennial harus mampu menempatkan dirinya dalam bermedia sosial menggunakan kalimat yang membangun, menggunakan kalimat yang saling mengingatkan, bukan saling memfitnah, mem-bully, dan menyebarkan hoaks dan SARA,” tutupnya.